TNI : Black Hawk Jadi Alternatif Apache

Black Hawk UH-60
Helikopter serbu Black Hawk UH-60 (Foto:mymodelplanes.wordpress.com)
Seandainya negoisasi pembelian helikopter Apache AH-64D Longbow dari AS mengalami kebuntuan, TNI menjadikan helikopter Black Hawk yang juga dari AS sebagai alternatif. Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Bambang Hartawan, rencana pembelian Black Hawk ini adalah dari TNI AD.
Harga Apache memang sangat mahal dan hingga kini masih dalam tahap negoisasi. Harga per unit Apache sendiri diperkirakan mencapai US$ 40 juta atau sekitar Rp 385 miliar. Rencananya, TNI akan membeli delapan unit Apache AH-64D Longbow dan hal ini sudah mendapatkan persetujuan dari Kongres AS.
Adapun yang menjadi kendala saat ini adalah anggaran. Baik itu untuk Apache maupun Black Hawk. Namun Bambang mengatakan, jika anggaran alutsista sudah mencukupi, maka pembelian ini akan terwujud setidaknya pada 2014 mendatang.
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo menyatakan minatnya untuk membeli 20 unit helikopter Black Hawk. “Kalau diizinkan dan ada dana, kami akan memesan sebanyak 20 unit dari Amerika Serikat,” katanya, di Makodam Iskandar Muda, Banda Aceh, kemarin. Seandainya jadi, menurut KSAD, beberapa helikopter nantinya akan digunakan untuk satuan-satuan utama, termasuk sebagai cadangan pusat AD di Jakarta.
Sebelumnya, Komisi Pertahanan DPR RI menilai pemerintah melanggar kesepakatan dengan PT Dirgantara Indonesia jika jadi membeli delapan unit helikopter Apache atau Black Hawk dari AS. Pasalnya, Kementerian Pertahanan dan TNI AD saat ini sudah terikat kontrak dengan PT DI untuk pengadaan 16 heli serbu dan 8 heli serang. Kontrak tersebut masing-masing bernilai US$ 170 juta dan US$ 90 juta.

Tinggalkan komentar